Wednesday, March 14, 2012

one thing....

Gendys...

Berjuanglah !
Sebentar lagi hanya sebentar lagi !
Untuk Tuhan yang kau sebut namanya disetiap sujud

Untuk ibu bapak
yang akan memelukmu bangga dengan toga diatas kepala

untuk mereka yang mendoakanmu dan menyayangimu...

Berbahagialah..
sebentar lagi hanya sebentar lagi..
kau akan menangis terisak bahagia
kau akan terisak bahagia memeluk ibumu..
dan berkata .. Ibuu aku lulus...

Berbahagialah karena orang yang selalu mencintaimu
entah kau sadari atau tidak, juga akan turut menangis bahagia...

BBM Naik, Pemikiran Seorang Mahasiswi Teknik

Betapa beratnya membuat tubuh ini bergerak untuk melakukan hal yang lebih bermanfaat. Walaupun tidak melakukan hal yang merugikan orang lain, tetapi tetap saja, kalau itu tidak bermanfaat bagi diri sendiri apalagi orang laihidupan, hal itu sama dengan merugikan diri sendiri. Mungkin memang benar, musuh besar perubahan seorang anak manusia adalah dirinya sendiri. Kalau dirinya bisa memenangkan dirinya atas ego untuk bermalas-malasan dalam hidupnya, maka dia baru boleh beranjak berusaha memenangkan beberapa orang disekitarnya untuk dapat memenangkan visi dan tujuannya atas segala rintangan yang menghalangi cita tersebut. 

=================================*****===================================

Sekarang sedang booming isu kenaikan harga BBM, yang ada dipikiranku atau yang selalu terbayang diotakku ketika mendengar BBM naik adalah bayangan orang-orang yang sangat miskin yang tersebar di Indonesia. Bagaimana mereka akan menghidupi kehidupannya? Dan apa yang ada dipikiran para pejabat pemerintah itu untuk menjadikan kebijakan menaikan harga BBM itu sebagai solusi?! Tidak kah mereka sadar bahwa rakyat Indonesia itu tak semuanya seperti orang-orang Jakarta ataupun Bandung yang rela mengeluarkan uang 2juta rupiah hanya untuk kesenangan 1 malam (untuk menonton konser artis luar negeri). Rakyat Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke, hanya segelintir orang yang memiliki banyak uang tapi banyak dari mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Solusi yang ku tawarkan, menurutku, pemerintah harus berani bersikap untuk keluar dari IMF. Janganlah mau menjadi boneka rentenir itu. Berani. Berani. Berani. Ya, pasti akan ada resiko yang harus dihadapi. Tetapi apa iya mau terus-terus mengkonsumsi pil candu yang nantinya juga akan membunuh bangsa ini sendiri. Untuk kalangan eksekutif, sekarang yang dibutuhkan untuk memangku jabatan itu adalah orang-orang yang berani dan memiliki komitmen tinggi untuk kesejahteraan rakyat. Indonesia tidak butuh pemimpin yang hanya menjadi antek-antek para kapitalis dunia! Lihatlah Turki dan Mesir, mereka negara-negara yang berani mengambil sikap untuk tidak dengan mudahnya dimonopoli oleh para kapitalis barat, bahkan Mesir berani mengambil sikap untuk menjadikan negara zionis israel sebagai musuh utamanya.

"Wahai Pak Pejabat yang terhormat, janganlah hanya meminta gaji dinaikan. Tapi tolong berani bersikap dan berpikir rasional(memikirkan rakyat), katakanlah yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Dan jangan pernah sekali-sekali berpikiran membuat dinasti kepemimpinan. Tak semua rakyat Indonesia antipolitik. Mereka tahu pencitraan yang ingin Anda lakukan, BLT, BLSM, dan yang lainnya yang dilakukan dekat-dekat dengan akhir masa jabatan Anda, tidak akan mampu kembali menarik perhatian rakyat!"

#Several weeks to go....
 Turkey :)

Tuesday, March 13, 2012

Selintas Pemikiran 1

Bagiku mengakui kelemahan itu lebih baik daripada terlenakan pada kekuatan. Seseorang yang mengakui kelemahannya, berarti ia sadar, bahwa ada yang kurang pada dirinya dan ia berada pada posisi dibawah untuk kemudian berusaha bangkit dan sampai ke atas. Tetapi orang yang terlenakan pada kekuatan, ia berada posisi diatas, dan tak waspada pada kodisi disekelilingnya(karena ia terlena), maka tak siaplah ia untuk terjatuh dalam lubang kesombongan.

Dan menurutku, seseorang itu sungguh-sungguh harus terus bergerak atau paling tidak berada dalam sebuah pergerakkan. Diamnya pada suatu kondisi, mengindikasikan ada yang salah dalam diri seorang manusia. Karena tempat paling tidak aman adalah tempat yang nyaman. 

Entah kenapa sangat mudah, seseorang merasakan perasaan yang disebut dengan "galau". Baik itu masalah percintaan ataupun yang lainnya. Bahkan sekarang pun iklan ikut-ikutan! Mengapa masyarakat Indonesia ini dituntun untuk menjadi masyarakat yang melankolis. Aku lihat dari iklan-iklan yang paling sering muncul di televisi dan lagu-lagu yang aku dengar baik di tv maupun di radio. Tidak adakah kebijakan pemerintah untuk membantu banyak komunitas Indonesia dalam membentuk karakter bangsa Indonesia menjadikan pemuda Indonesia memiliki karakter baik yang kuat, dan bukan karakter melankolis pencari cinta dan nafsu dimanapun dia berada?!

Indonesia tak akan maju, bila mental pemudanya dibuat lembek seperti sekarang ini!
Indonesia akan selalu menjadi negara berkembang, bila karakter pemudanya tidak dibangun untuk mencintai tanah airnya dan bukan mencintai produk-produk import baik itu bentuk barang(mobil, pakaian, dll) ataupun makhluk dan gaya hidup(artis korea, film india/korea, dll)
Mental dan karakter pemuda Indonesia harus dikembalikan pada ideologinya yang dulu sudah susah payah dirumuskan oleh para pendahulu negeri ini, Pancasila...

First Step to be Join in MYMC (to be a Volunteer)

Sepertinya sudah cukup lama ga posting, sampai berdebu gini blognya :D

Okey, kurang lebih baru sekitar satu minggu ini aku membaca sebuah blog dengan isi yang inspiratif, blognya ka Edwinnata. Menurutku, dari tulisan yang dia buat, dia sepertinya punya bakat untuk menjadi seorang penulis hebat. Ada beberapa qoute yang aku ambil dari blognya,

"...saya ini adalah tipe yang tidak mau berkoar-koar dulu sebelum saya bertindak. Saya lebih baik memeluk keinginan dan impian saya lekat-lekat dengan sesekali membukanya untuk orang-orang terdekat saya agar menjadi inspirasi buat mereka."

"Entah ada atau tidak dalam Al Quran dan Al Hadits, tapi setidaknya empirisku telah membuktikan kata-kata powerful Andrea Hirata dalam Maryamah Kaprov, bahwa NASIB akan berpihak pada para PEMBERANI."
dan yang ini....
“Buku adalah jendela dunia, namun tak cukup melihat dunia dari balik jendela (buku). Kau harus ke luar untuk merasakan dunia yang sesungguhnya. Sekali kau berhasil melangkahkan kakimu di luar sana, maka kau seakan bebas untuk melepaskan langkahmu selanjutnya ke belahan bumi lainnya”. (SoGA-Syndrome of “Go Abroad”) “…
 Outstanding person. Inspiratif banget lah kakak yang satu itu. Terima kasih banyak ka, untuk sharing-sharing pengalaman dan ilmunya.

Talking about the theme of this week is New Experience. Gendys Mitasari Adesta adalah seorang anak rumahan yang dari jaman SD sampe SMA, tempat mainnya ga jauh-jauh dari rumah-sekolah-rumah-sekolah, but di usia yang semakin menipis, rasanya harus ada warna baru yang ada di hidupku. That's warna-warni. Thus, now i really energic to join extra ordinary activities. Salah satunya yang sedang aku coba adalah iseng-iseng ikut acara yang diadakan di luar kampus, karena semester ini memang sudah terencana untuk tidak memegang amanah dikampus.

The story begun on Thursday at Seven Eleven (Sevel) Minangkabau, Tebet. Aku melihat ada chance untuk menjadi volunteer untuk acara yang lumayan besar MYMC (Muslim Youth Millionaire Conference). Aku memang sebelum membaca pengumuman itu, sudah ingin mendaftar sebagai peserta. Tetapi apa daya, uang tak sampai, aku cuma bisa pasrah dan berdoa semoga ilmu dalam acara itu masih menjadi rizki untukku. Well, i'll choose to join for the article competition, lagipula lumayan juga kalau menang, hadiahnya 9 dirham, bisa buat ditabung ongkos ke Turki. :)
Nah ternyata, tanpa disangka-sangka, quote dari ka Edwinnata "NASIB akan berpihak pada para PEMBERANI", terngiang-ngiang sepanjang aku pulang dari Bandung-Bekasi, sampai aku benar-benar tiba di Bekasi. Hingga akhirnya, aku benar-benar ikut seleksi wawancara yang di adakan di Sevel (tempat yang aku sebelumnya ga tau sama sekali ada dimana itu letaknya). Untungnya, dengan kecanggihan teknologi zaman ini, ga begitu sulit untuk menemukan letak Sevel, walaupun sebelumnya aku udah coba tanya ke teman-teman yang kayaknya "anak gaul Jakarta", tapi ternyata mereka juga pada ga tahu. -_-a
But everything is gonna be oke, seperti kata pepatah arab juga Man jadda wajada, sekitar pukul 12 malam aku menemukan letak Sevel, berikut dengan angkutan yang bisa membawaku kesana.

Pukul jam 7.30 aku berangkat dari rumah dengan diantar bapak sampai ke halte busway di Pinangranti. Sebelumnya aku belum pernah berangkat ke jakarta sepagi ini, jadi ga kebayang kek mana macetnya kota Jakarta di pagi hari. Dan ternyata saudara-saudara! Muaaceetttt buangeettt !! Jadwal wawancaraku dengan EC (Executive Committee) MYMC adalah jam 8am. But at 8.30am., i still at halte busway. Kondisinya itu ramee sekali, sampai-sampai aku ga dapet tempat duduk dan terpaksa harus ambil posisi tarzan gelantungan. Kondisi jalan saat itu sangat tidak terkendali, perutku hampir-hampir mengeluarkan isinya karena tak kuat menahan oyakan kemudi dari pak supir busway. Jadi, aku pilih untuk beristirahat dulu di halte BNN-Cawang, sekalian menghafal dan muroja'ah hafalan(kan lumayan.. daripada lumanyun).
Jam analog yang berada didalam halte busway sudah menunjukkan pukul 9.45am. Aku ingat-ingat lagi, sebenarnya kapan jadwal wawancaraku?! Oh.. ternyata pukul 8am. I thought hardly, "should i go home or go ahead?! It's just about half of the journey..", then i suddenly remember about the qoute, "NASIB akan berpihak pada para PEMBERANI", itulah yang menjadi penyemangatku diperjalanan. Keyakinan bahwa Nasib akan berpihak kepada para pemberanilah yang menemani pikiran positifku, sambil terus ku perharui niat sepanjang perjalanan.

Akhirnya pukul 12.12pm. aku sampai di Sevel, Minangkabau, Tebet, setelah sebelumnya sempat hampir singgah ke halte Juanda(Istiqlal) karena ke idealismeanku atau selbih tepatnya karena ke-soktahu-anku pada rute jalan busway, hingga sempat nyasar ke Jakarta Pusat. Aku sms EC dari MYMC, menanyakan apakah masih ada sesi wawancara disiang hari itu, dan ternyata masih ada. Pikirku, "yaahh walaupun nanti kalau sudah tidak bisa wawancara, minimal aku jadi tahu letak-letak toko modern di Jakarta". Ekspektasiku untuk acara ini aku turunkan, kau tidak mau berpikir terlalu jauh, bahwa nanti aku akan diterima menjadi volunteer kemudian bisa membantu acara itu dll. Aku tidak mau terjatuh dan sakit karena kekecewaan mengetahui bahwa misalnya nanti aku benar-benar tidak bisa ikut wawancara. Tidak mau, itu terlalu menyakitkan. Makanya, untuk menyelamatkan hatiku dari rasa kecewa, aku berusaha berlapang dada, bahwa paling tidak aku sudah berusaha semaksimal yang aku bisa.
Dan pertolongan Allah itu datang, Sahabat! Ternyata aku masih memiliki kesempatan untuk ikut wawancara. "Alhamdulillaah :) Mungkin memang masih rizkiku", pikirku seperti itu. Syukurlah aku masih ada kesempatan untuk ikut wawancara, dan tahap selanjutnya dari rekruitasi volunteer ini ada Muslim-Village (Program mengajar al qur'an, math and english kepada anak-anak binaan Muamalah Community), dan aku mendapatkan jadwal hari Sabtu, yang lagi-lagi lokasinya menjadi tantangan tersendiri buatku.
"Oke. Sampai ketemu di Pasar Festival ya jam 3", isi sms dari salah seorang SC(Steering Committee). Otakku berpikir keras, "ning ndi yo Pasar Festival?!" Aku googling saja lah, akhirnya ketemu, berikut dengan angkutan yang bisa mengantarkanku kesana. Lagi-lagi, angkutan favoritku, yang lumayan nyaman dan murah meriah--> BUSWAY. Aku transit busway 1 kali, yaitu di Kuningan Timur. dari sana aku naik bausway jurusan GOR Sumantri. Dan Alhamdulillaah 3.15pm.aku sampai di Sevel (PasFes). Lalu, langsung lanjut jalan ke sebuah perkampungan kumuh di pinggir pemukiman modern penuh apartment. Kondisi disana sangat kontras, Sahabat! Kesenjangan sosial dari segi ekonomi begitu terlihat. Bayangkan saja, awal aku menginjakan kakiku PasFes(Pasar Festival), aku disuguhkan tata kota yang indah, yang kata teman sesama volunteer seperti tata kota di Singapura, namun sekitar 2km dari PasFes aku ditunjukkan realita penduduk Indonesia yang sesungguhnya. Pemukiman kumuh, kuburan cina yang dijadikan rumah, tumpukan sampah yang berdampingan dengan rumah penduduk, jalanan kecil dan selokannya yang kotor, anak-anak kecil yang bermain layang-layang di dekat kuburan cina, ada yang pakai sandal ada yang tidak. Ya Tuhan... Sungguh kontras!
Bagaimana orang-orang yang hidup di lingkungan mewah tadi, yang hidup diapartment dengan segala kemewahannya dan dengan fasilitas bak seorang tourist itu mampu tidur tenang tanpa melihat kondisi orang lain disekitarnya yang tak seberuntung dirinya. Atau bagaimana orang-orang penting dinegeri ini, terutama para anggota dewan yang terhormat bisa lebih memikirkan toilet kantornya dibandingkan masa depan anak-anak ditempat pinggiran ini, masa depan Indonesia ada ditangan generasi muda, tapi kalau generasi mudanya tidak diurus seperti ini, maka bagaimana masa depan Indonesia nanti saat zamannya mereka??! :(

Muslim-Village adalah salah satu kegiatan rutin dari Muamalah Community yang mana saat ini aku juga join untuk ikut kegiatan itu. Mengasyiiikkkaannnn!!! :D Sharing ilmu sama para calon pemimpin masa depan seperti adik-adik kecil disana. Mereka sangat berpotensi untuk menjadi orang hebat nanti. Kegiatan hari Sabtu sore itu adalah kegiatan mengajar ngaji dan matematika ke anak-anak disebuah mushola kecil di pemukiman penduduk itu. Aku berkenalan dengan beberapa calon pemimpin besar, diantaranya Zara, Lili, Andini(nama panggilannya Pinky..iyah aku juga bingung dari mana tuh nama Pinky muncul?!), dan Riyan. Far of all, kegiatan itu menyenangkan. Berbagi memang hal yang menyenangkan, apalagi berbagi ilmu. 

Okeeeeeeyyyyyyyyy.......

Cerita diatas itu, cerita di 2 hari unusual weekend of my life. Travelling to new place is really exciting, feels like something that is challenging. Aku juga mau share pendapatku tentang orang-orang yang aku temui di MYMC. They are talented people, energic people, and unordinary people! Aku ingin belajar banyak dari mereka, tentang bagaimana cara mengelola semangat, pikiran, dan bagaimana cara yang efektif untuk dapat menjadikan beberapa orang yang berkumpul dalam satu wadah menjadi satu super team!

Uni, Ayu, Syir, Ewin, Umam, Omar, Hafidz... Ya.. itu beberapa nama dari super team itu..
may be next time, i'll share it.. now, i want to prepare go to campus. It's about 5.42am. man!
I have class at 06.30am. See you :)





#Several weeks to go.... 
Turkey.. :)