Thursday, November 17, 2011

Antena Biconical / Bow-tie

Antena adalah suatu perangkat yang digunakan pada sistem komunikasi yang jarak jauh, yang dapat berfungsi sebagai pengirim maupun penerima sinyal. Ada beberapa tipe antena, menurut buku Antenna Theory, Analysis and Design oleh Constantine A. Balanis, tipe-tipe antena tersebut adalah Wire Antenna, Aperture Antenna, Microstrip Antenna, Array Antenna, Reflector Antenna, dan Lens Antenna. Semua tipe antena tersebut memiliki keunggulannya masing-masing banding dengan antena-antena yang lain. Saat ini, saya akan mencoba memaparkan tentang salah satu tipe antena yang berkaitan dengan judul artikel ini, Antenna Biconical/ Bow-tie, yaitu Aperture Antena.


Aperture Antenna adalah salah satu tipe antena yang penggunaannya dapat dilakukan untuk frekuensi tinggi. Dari pengertian "aperture" yaitu bukaan, maka dapat saya ambil kesimpulan bahwa aperture antenna adalah antena yang pada satu bagiannya terdapat bagian yang terbuka, maksudnya adalah terbentuk suatu bentuk yang dapat menangkap atau menerima sinyal lebih banyak. Beberapa contoh aperture antena adalah
Pyramidal horn
Conical horn
                      
Yang akan kita bicarakan saat ini adalah Antena Biconical dan antena bow-tie. Kedua antena tersebut termasuk broadband antena, yaitu antena yang bekerja pada range frekuensi tinggi. Antena biconical tersusun dari 2 kata dasar yaitu bi dan conical. Kata bi berarti dua dan conical yang berasal dari cone yang berarti kerucut. Oleh karena itu, antena biconical adalah antena broadband yang memiliki 2 kerucut sebagai tempat untuk menangkap sinyal. Pola radiasi antena biconical adalah omnidirectional. Dalam kenyataannya, antena ini dapat digunakan untuk menerima sinyal TV yang berada pada range UHF(Ultra High Frequency). 
Antena biconical dapat tersusun dari bahan yang solid, bahan metal dan dari wire.
Antena Biconical jenis Bahan Metal (Antena Bowtie)
Antena Biconical jenis Wire Simulation
Antena Biconical jenis Solid
Bila dilihat dari pola radiasi antena yaitu omnidirectional, maka pola radiasinya akan terlihat seperti planet  saturnus atau ufo yang solid. Sinyal yang ditangkap oleh 2 cone pada antena biconical akan menghasilkan arus (I) disepanjang permukaan cone dan tegangan (V) diantara 2 cone. Dengan ini, maka impedansi karakteristik dan impedansi input yang memiliki besar pada saluran transmisi, jika panjang saltran adalah tak terhingga.
Biconical Geometry     
Untuk aplikasinya, antena biconical biasa digunakan untuk menangkap frekuensi tinggi atau broadband, termasuk frekuensi siaran televisi Indonesia. Sebelumnya pernah dilakukan proyek pembuatan antena biconical untuk aplikasi kanal TV. Proyek tersebut berhasil. Dengan menggunakan antena biconical dan reflektor 90 derajat agar mendapatkan pola radiasi directional atau terarah.

Saya menulis postinga ini untuk sebagai latihan presentasi tugas kelompok saya hari Senin nanti, kalau ada yang salah mohon koreksinya. Intinya, belajar antena itu mudah kalau dipikir mudah, susaah kalau dipikir susah. hohoho...
Semangat Besar untuk Indonesia yang lebih baik lagi ^0^ /