Thursday, October 6, 2011

Belajar dari Seekor Raja Hutan

Bismillaah...

-Aku ingin terbebas dari belunggu kesibukan, yang hanya dengan satu kata "SIBUK" itu saja, sudah dapat membuatku terpenjara sebelum aku terpenjara oleh kesibukan yang sebenarnya-
 Menurut saya setiap orang memiliki kesibukan masing-masing. Baik kesibukan itu positif maupun negatif, asalkan kegiatan itu cukup menyita waktu orang tersebut, maka sudah dapat diambil kesimpulan bahwa, "Orang itu lagi sibuk." Lantas apa iya dengan kesibukan yang seseorang lakukan itu dapat menambah nilai manfaat, baik untuk dirinya ataupun untuk orang lain? Saya belum yakin akan hal itu. Karena dari hasil pengamatan saya(*gaya beud), tidak semua orang yang sibuk itu benar-benar menikmati buah dari kesibukannya itu dengan senyuman penuh kebahagiaan dan kepuasaan diakhir kesibukannya.
Ambil contohlah saya, saya seorang mahasiswa yang ga cuma KUPU-KUPU, tapi juga KURA-KURA dan LABA-LABA, oya saya juga termasuk ke dalam golongan yang KUTU. (*yupp buat yang sedang/pernah jadi mahasiswa pasti tau maksudnya.. : D). Dari mulai rutinitas perkuliahan, kemudian rapat/syuro, nonkrong di masjid, dan clubing di lab.. semuanya saya lakukan. Tapi semua kegiatan itu tidak menjamin produktifitas dari kesibukan saya, baik yang di perkuliahan, lab, maupun organisasi lainnya. Lantas apa dong yang bisa bikin, kita sibuk..tapi kita juga produktif ! Apa hayoo??

"Tetapkan target sebelum melakukan sesuatu."
Analogi yang bisa saya sampaikan seperti ini(*gayanya Zakky--calon pemimpin besar masa depan)
Kita tahu, singa adalah raja hutan. Sebagai seekor raja, singa tidak mendapatkan title itu secara cuma-cuma. KENAPAA?? Karena ada banyak pelajaran tingkah laku/kebiasaan yang bisa diambil dari kehidupan si singa. Ketika singa sedang lapar, kemudian menemukan seekor mangsa dihadapannya, si singa akan sangat fokus pada targetnya itu. Sangat fokus sampai-sampai dia lupa buat mencukur jenggotnya yang sudah tubuh begitu lebatnya. (*hehe OOT :D) Dengan target yang ada di hadapannya, tak ada satupun yang dapat menghilangkan kefokusannya atas targetnya itu, biarpun ada singa betina yang tiba-tiba lewat atau ada tiba-tiba terdengar lagu Ayu Ting-Ting "Dimana-dimana??", Insya Allah tidak akan merusak konsentrasinya kepada sang target.

Nah begitupun seharusnya kita sebagai mahasiswa yang seharusnya sudah punya target masing-masing, akan seperti apa kita kedepannya. Misalkan yang kuliah di Teknik, ketika lulus ingin jadi Insinyur, atau yang sekolah di pesantren ketika lulus ingin jadi pak Ustadz, atau yang kuliah di teknik tapi pas lulus ingin kerja di Kebun Binatang dan organisasi lingkungan(*yang ini ga nyambung, tapi orangnya ada loh yang berkeinginan seperti itu). Kita mesti fokus dengan apa yang kita tuju. Kamu tuju A yang berjalanlah ke arah A. Kamu ingin ke B yang carilah jalan-jalan menuju ke arah B. Jangan malah sekadar ikut arus. Tidak memiliki pegangan dan prinsip yang kuat, jadi mudah terbawa arus yang sedang hot. Misal: saat ini lagi booming Android terus kamu kepingin ganti judul TA/PA jadi yang ada kaitannya dengan Android, padahal sebelumnya kamu sudah ada judul dan udah seminar.(*maaf yang ini hanya untuk yang sudah cukup umur). Ga banget kan..

Jadi kalau menurut saya, kita mesti kuatkan apa yang ingin kita tuju. Jangan biarkan noise-noise dari luar menghalangi tercapainya tujuan kita. Oke! :)



-GMA-^^