Kurang lebih bulan Maret kemarin, aku terima amanah baru ini. Di organisasi luar kampus. Ada sedikit perbedaan dengan amanah-amanahku sebelumnya, karena biasa hanya mengurusi keperluan "dapur kampus" saja, tetapi sekarang eksternal. Beda. But, this is the chance! I like it!
Bukan hanya perbedaan lingkup saja ternyata, tetapi tantangan lainnya terletaktt.t malah di internalnya. Ya. Aku terbiasa bergabung dalam sebuah wadah yang sudah cukup jelas kerjanya dan bekerja sama dengan senior yang sebelumnya sudah pernah mengurusi itu. But not like this time. Kita semua, i meant, the team is newbie. Ya! Kita semua orang baru dalam organisasi ini, dan tidak ada lembaran warisan arsip lpj dari kepengurusan sebelumnya, yang pernah dilaksanakan,, agar kami tidak memulai dari NOL.
Inilah cara Allah untuk mengasah kemampuanku(setidaknya itulah yang aku pikirkan ketika sedah terlanjur basah bergabung dalam organisasi ini). Tidak tahu apa yang harus dikerjakan oleh kami sehubungan dengan amanah ini. Koor pun sepertinya tak ada bayangan mau dibawa kemana team ini. Sayang sekali.
Aku jadi teringat perkataan temanku tentang kriteia sebuah pemimpin. Setidaknya ada tiga kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin sebuah kelompok.
1. Integritas
2. Konsep
3. Manajemen
Integritasnya pada amanah ini, membuat para anggotanya pun enggan untuk tak ikut bergabung. Dengan integritas seorang pemimpin, anak buah tidak akan merasa berat mengerjakan amanah itu, karena ada teladan yang sepenuh hati menjalankan amanah itu, secara bersama-sama.
Konsep yang dimiliki seorang pemimpin, akan menjadi jalan tol yang mengalirkan kinerja anggota team itu pada suatu muara akhir yang diinginkan oleh team. Pemimpin harus memiliki konsep yang jelas akan dibawa kemana team tersebut, karena kalau tidak, hal2 yang dilakukan oleh mereka hanyalah sekadar rutinitas saja. Tidak akan ada pencapaian berarti yang membuat mereka mengenang, apalagi bangga pernah memegang amanah itu.
Manajemen yang baik dari seorang pemimpin, akan membawa kenyamanan pada team tersebut. Bagaimana cara mengatasi hambatan, halangan, dan rintangan yang mungkin ada selama menuju muara akhir organisasi tersebut. Tidak dapat dipungkiri, pasti akan ada banyak masalah yang harus dilewati, lalu terlihatlah bagaimana kinerja seorang pemimpin dalam hal manajemen konflik. Dan contoh lalinnya.
Dan malangnya, itu semua tidak aku temui saat ini. Lantas, apa yang bisa aku perbuat. Karena tidak mungkin aku yang menjadi koordinator dari team itu, aku memang memiliki mimpi dari amanah ini. Tetapi bukanlah akhlak seorang muslim yang baik, dengan meminta jabatan. Aku juga sebenarnya, tidak memegang jabatan itu juga tidak apa-apa. Hanya saja, aku merasa sayang sekali bila kesempatan yang Allah berikan pada ku saan ini tidak aku maksimalkan semaksimal-maksimalnya kemampuanku. Aku ingin memberika yang lebih dari yang aku dapatkan dari organisasi ini. Tapi bagaimana caranya, aku pun masih bingung.
Semoga Allah meridhoi team ini, sehingga selalu dalam rahmat-Nya. :)
No comments:
Post a Comment